Rabu, 07 Januari 2009

eps.2 - Kangen Band vs UAS Kalkulus

Kisah nyata ini terjadi sehari sebelum UAS Kalkulus


Kangen Band vs UAS Kalkulus

WARNING: 1. Kisah kali ini merupakan kisah flashback dan cukup panjang. Siapkan mata Anda. Sisakan makanan untuk saya.

2. Dalam kisah kali ini penulis hanya akan menceritakan Trio Empunya Kaktus. Jadi, Trio Kaktus…ga’ eksis dulu ya!


Terkisah pada siang hari di siang bolong, matahari memanaskan siang, menghembuskan radiasi panasnya, mematahkan semangat ketiga kaktus untuk bercengkerama dengan dunia. Mereka bangun kesiangan.

GRUDAK GRUDUK…

“Eh GEMBEL!”

Terdengar suara salah satu si empunya Kadut, Wiwidhe, tengah berusaha sekuat tenaga untuk melangkah melewati tangga kosan lantai 2. Maklum, ukuran tubuhnya tidak memungkinkannya untuk melewati cobaan itu, tidak seperti si empunya kaktus yang lain (Karang) yang katakanlah “LANGSING BAK MODEL”. (Mmuah…I love myself).

“Ucanooo…ambo dataaang…!!”

Wiwidhe datang sembari berteriak. Ia mengulanginya sekali lagi,

“Ucanooo…ambo dataaang…!!”

Dalam hati sang ‘Ucano’ alias CALON TENAR MASA DEPAN Swsn berkata, “OH MAI GAT! MATI AMBO…!!”. Namun, apa daya, status Swsn dalam cerita ini adalah Bawang Merah, sedangkan Wiwidhe adalah Ibu Tiri Cinderella. Jadi, meskipun keduanya merupakan cerita rakyat yang berasal dari daerah yang berbeda, anggaplah sama (pliiss…) di mana IBU memiliki status LEBIH TINGGI dari anak, dalam hal ini adalah Bawang Merah (Bawang Merah kan remaja, bo!). Meskipun dalam realita, Swsn LEBIH TINGGI dari Wiwidhe.

“Iyo. Masuk, Widh…!” Swsn yang baik hati mempersilahkan tamunya masuk ke dalam kamarnya.

“Ucano, Sapi…ayo kita belajar!” ucap Wiwidhe bersemangat.

Malam harinya di kamar Wiwidhe…

Sapi : Can, bosen…

Swsn : Iya. Gw juga.

Wiwidhe : Eh GEMBEL! Padahal baru berapa menit…

Sapi : Ngapain gitu…?

Wiwidhe : Eh GEMBEL! Ayo belajar!

Sapi : Lo ga butek apa, Widh?

Wiwidhe : Butek, sih.

Swsn : Yok kita refreshing !! Semangat gw urusan beginian…!

Trio Empunya Kaktus tersebut mulai memikirkan apa yang sebaiknya dilakukan sebagai manifestasi dari kata ‘Refreshing’ tersebut.

5 menit berlalu tanpa hasil…

Sapi : Ngapain, men?

Wiwidhe : (bak pahlawan) Ayo kita senam!!

Swsn & Sapi : SETUJU!!!

Ke-Trio Empunya Kaktus mengeluarkan Handphone canggih masing-masing.

Wiwidhe : Sap…lagu lo apaan gitu yang semangat buat senam.

Sapi : Apaan? Lagu-lagu gw kan mellow-mellow gitu.

Swsn : Mellow apa Gellow (baca: gelo) ?

Sapi : Dua-duanya. Hehe…

Wiwidhe : Ya udah…coba HP lo, can. Ada yang seru ga’?

Namun, belum menjawab pertanyaan Wiwidhe, Swsn malah asyik menyanyikan sebuah lagu. Ia terlanjur tenggelam dalam dunianya sendiri.

Kamu di mana

Dengan siapa

Semalam berbuat apa

“Ha Ha Ha..!”

Sapi tertawa sekencang-kencangnya.

“Bused! Temen sekosan gw alay begini!!”

Note : Dalam hati penulis berkata : “SIAL!”

Wiwidhe : Eh lo nyanyi apaan sih Can? Masteng abis lo!

Sapi & Swsn : Ha? Lo ga tau, Widh?

Wiwidhe : Apaan? Siapa yang nyanyi?

Sapi & Swsn : Beneran lo ga tau?

Wiwidhe : Engga….

Dengan wajah merah bak pantat kera, Wiwidhe menganggukkan kepala.

Swsn : KANGEN BAND, Widh!

Wiwidhe : Ha? Yang mana?

Swsn : Yang baru itu…yang video klipnya ada Si Buta dari Gua Hantu.

Wiwidhe : Eh GEMBEL! Boro-boro liat video klipnya…denger lagunya aja blom pernah!

Sapi : Itu lho Widh…yang ada monyet-monyetnya.

Swsn : Eh…di video klipnya yang Doy juga ada monyetnya, tau!

Wiwidhe : Bah…apa lagi tu?

Sapi & Swsn : Ha? Masa sih lo beneran ga tau? Ih…ga gaul lo!

Pelajaran #1 : Jadi, kalau mau GAUL, Harus Tahu KANGEN BAND!

Wiwidhe : Iya. Beneran gw ga tau.

Tak berapa lama dalam diskusi tak berujung tersebut, bak pahlawan di malam hari, Swsn mengeluarkan jurus pamungkasnya dengan segera, dengan dramatis kepahlawanan, dengan penuh dedikasi, dengan segenap…(pikirin sendiri yang baik-baik).

Swsn : GW PUNYA VIDEO-NYA DI MP4!!!

Wiwidhe dan Sapi membisikkan kata seperti “What” namun ucapan mereka terdengar seperti “Gila! Lo GAUL ABBIEZZ, CAN! Lo emang tahu maunya kita-kita. Lo tahu yang kita mau! Lo pahlawan, Can! Lo harus…lo harus…jadi PRESIDEN! Elo…(sekali lagi, pikirkan yang baik-baik).”

Dengan segenap usaha, perawan (diragukankah?) yang satu ini segera keluar melintasi Kadut, menembus Tuti di depan kamar sebelahnya, dan mendaki tingginya tangga menuju lantai 2, arah kamar kosnya, untuk mengambil MP4. Se-cepat Flash, se-cekatan Spiderman, se-menarik Catwoman, dan se-good-good-nya gadis adalah DIA!

Tak berapa lama…

Wiwidhe : Mana Can, Doy-nya?

Swsn : Nih…

Pelajaran #2 : Pembaca harus dapat membayangkan apa yang terjadi apabila seorang gadis yang melontarkan kata-kata seperti berikut ini:

“ANJRITT! Poninya…”

“EH GEMBEL! Favoritnya elo!”

“Alay…

Kayak elo!”

“GILA!”

“ANJRITTT!”

Bocoran dari sang penulis: 1). Bahwasanya Andika “Kangen Band” seharusnya menjadi sang Edward Cullen NANTINYA dalam mimpi Wiwidhe. 2). Bahwasanya dalam realita, Swsn memang “alay” seperti yang dilontarkan oleh kedua teman sekosannya. 3). Bahwasanya cerita ini sebenarnya FAKTA, jadi bagi yang mengenal ke-Trio Empunya Kaktus, inilah realita mahasiswa ITB pada detik-detik menjelang UAS.

-Inilah akhir dari kisah nyata Trio Empunya Kaktus semalam sebelum UAS Kalkulus-



1 komentar:

Anonim mengatakan...

wah rajin nulis ucan
bahasanya lucu pula
hahaha

yang bikin gw nyantol pengen ngomen cuma gara2 ada kata kangen hhe