Sabtu, 03 Januari 2009

Penguasa Masa Depan

Penguasa Masa Depan

"Di masa depan, orang yang berkuasa adalah orang dominan otak kanannya"

Kalimat tersebut dilontarkan oleh Kak Iqbal, salah satu alumnus MAN Insan Cendekia Serpong yang sekarang sedang melanjutkan studi di ITB jurusan Teknik Informatika, dalam sebuah workshop yang merupakan salah satu bagian dari rangkaian PCM (Pekan Cendekia Muda) di ITB.
Kalimat itulah yang kemudian memotivasi seorang gadis 18 tahun di sela kebimbangannya dalam menjalani masa pembelajaran di kampusnya, ITB. Saat nilai-nilai mata kuliah yang diumumkan membuat 'makan ati', kalimat inilah yang mampu merasuki jiwa yang kosong untuk diisi kembali menjadi sosok yang bersemangat dan termotivasi.
Pelajaran, mata kuliah, dan nilai memang sesungguhnya bukanlah menjadi hal pertama yang dicari oleh sang gadis setelah ia memutuskan untuk menjejakkan kaki di kampus terbaik di Jalan Ganesha tersebut. Akan tetapi, jawaban atas pertanyaan yang selama ini ia pikirkan , "Untuk apa saya dilahirkan ke dunia?"
Namun, dalam proses mencari jawaban tersebut, sang gadis seolah menutup mata. Ia terpaku pada ritme pembelajaran yang dipertontonkan oleh teman-temannya. Tak henti-hentinya mereka menyerukan 'IP 3';'Saya gak mau masuk jurusan sini! Mending ngulang SNMPTN tahun depan.' dan berbagai seruan lain yang kesemuanya menyangkut nilai, nilai, dan nilai.
Untunglah di saat kejenuhan akan obsesi, sang gadis seakan diingatkan oleh Tuhan-Nya agar ia mau membuka mata terhadap masa depan.
Masa depan yang cerah, inovatif, dan bebas. Bukan masa depan yang dibelenggu oleh meja-meja perkantoran, yang untuk mendudukinya memerlukan IP>3.
Sang gadis juga telah diingatkan, bahwa apa yang ia miliki dan apa yang ia inginkan adalah hal yang lebih penting bagi dirinya. Bukan apa yang dimiliki dan diinginkan oleh orang lain. Setiap manusia memiliki tujuan sendiri-sendiri, dan tidak sepatutnya-lah manusia itu bercermin pada orang lain, akan tetapi melihat sosok dirinya-lah yang lebih penting.
Sang gadis seakan ditegur oleh Yang Di Atas. Ya. Ia punya kekuatan lain yang tidak semua orang punya. Sense of Art, serta ketertarikan yang besar terhadapnya. Inilah dia sesuatu yang kemudian ia yakini dapat membantunya di masa depan. Desain dan musik.
Ia sangat menyukai desain dan ia tertarik mendalami musik. Dua hal yang tak semua manusia punya atau bisa dimiliki. Meskipun sang gadis tidak tahu darimana '(walaupun) sedikit bakat' itu ada. Karena dalam keturunan keluarganya, belum ada satupun anggota yang menonjol dalam bidang ini.
Maka, jadikanlah hal ini sebagai kekuatan baginya. Modal untuknya di masa depan. Bakat dan minat sudah mampu dipegangnya. Hanya perlu usaha dan waktu yang akan membawanya mengalir menuju persaingan di masa depan.
Kekreatifan akan lebih menonjol di masa depan. Kekuasaan bukan mutlak bagi ia yang melaknat teori Newton. Satu hal yang diyakininya.

Tidak ada komentar: