Jumat, 05 Juni 2009

Retorika Pemulaian

Setiap manusia berhak mendapatkan kehidupan yang baik. Namun, jalan untuk meraihnya merupakan kewajiban personal. Orientasi akan kehidupan yang baik. Kehidupan di masa depan. Sedetik, sejam, setahun, dan sampai waktu berlalu setelah aku menghembuskan nafas sekarang.

Aku, salah satu manusia, saat ini sedang mengalami penyadaran. Penyadaran akan betapa penting dan alangkah nikmatnya jika kehidupan yang baik itu bisa kudapatkan.

Kembali. Meraihnya sebagai kewajiban personal. Kewajiban, terkait dengan hal-hal yang harus aku penuhi. Personal, terkait dengan aku. Bisa juga terhadap kamu, kamu, dan kamu. Itu kalau kamu yang membuahkan tulisan ini.
Dan kewajiban personal inilah yang aku anggap sebagai usaha.

Tidak ada yang menyangkal, sepertinya, jika aku katakan bahwa orientasi pengusahaan tersebut memerlukan dua aspek. Awal dan proses. Lebih spesifik lagi, mengenai memulai, membiasakan, dan terbiasa. Memulai mengarahkan manusia pada pembiasaan. Pembiasaan secara langsung akan mendorong perasaan terbiasa muncul. Tak perlu ada akhir. Ya. Usaha tak perlu ada akhir.

Aku sesungguhnya sangat paham akan terbiasa. Dan tahu cara membiasakan. Namun, tidak tahu memulai. Sering mempertanyakan. Mana yang lebih tepat? Apa, dari mana, atau bagaimana untuk memulai.
Bagaimana jika aku mengambil kata ‘apa’.
Apa? Apa yang harus dimulai? Niatkah?
Bagaimana jika aku mengambil kata ‘dari mana’.
Dari mana? Analaogi, apakah aku harus memulai dari Sabang dan mengakhirinya di Merauke?
Bagaimana jika aku mengambil kata ‘bagaimana’.
Bagaimana? Aku seperti memerlukan seseorang untuk mencontohkan cara memulai jika aku menggunakan kata ini.

Aku sendiri merasa bahwa saat ini tidak tepat untuk mempertanyakan. Bak retoris. Menyita waktu. Bagiku, tidak penting. Membuat parameter akan keberhasilan arahan menuju pembiasaan, itu lebih penting. Dengan begitu, kalau tidak mengerti apa, dari mana, dan bagaimana memulai, setidaknya aku jadi tahu bahwa memulai itu sudah kulaksanakan.

Aku bingung. Mungkin begitu pula dengan kamu.


5 komentar:

Strangeman mengatakan...

this is a good post....
tapi agak sulit dimengerti.

Strangeman mengatakan...

ah, i get it!
seperti perkataan kamen Rider Diend:
"There is nothing impossible as long as you have motivation. If we start moving, something will happen."

swsn mengatakan...

Strangeman bilang : If we start moving, something will happen.
Ya'...'something' yg sy mxd adlh proses menjadi terbiasa.
Ahaha..untung ada yg ngerti tulisan saya..^-^

Strangeman mengatakan...

Itu bukan saya yang ngomong, mbak...
tapi Kaitou Daiki a.k.a Kamen Rider Diend!
Henshin!

swsn mengatakan...

o iya ya