Minggu, 07 Juni 2009

Puitis atau Gombal-kah Saya?

Lagi iseng. Kepikiran ‘aja bikin beginian. Siapa tahu ada yang mau membayar hak cipta sajak saya.


Apa yang terjadi saat dua insan dirundung akan cinta? Mungkin sajak dadakan buatan saya ini yang paling tepat.


Pertemuan pada pandangan pertama:

Lewat hati dan hati, pancaran sinar dari wajah memancarkan keteduhan.

Lewat hati dan hati, kegelisahan pikiran menyiratkan kebenaran akan cinta.


Saat meluncurkan manuver penembakan:

Aku memintamu meletakkan teratai di atas pusara cintaku, dengan begitu kau akan menjadi fajar bagi malam-malamku yang dingin, menyuguhkan kehangatan, dan menjadi pembawa suasana bagi dasar telagaku yang hening.


Setelah menjalin ikatan:

Berucap “aku” dan “kamu” dalam temaram kerinduan sepasang kekasih. Sesungguhnya tidak perlu. Karena tak ada perbedaan dalam “aku” dan “kamu”. Tersamarkan seolah satu.


Ketika bosan, perlu meng-upgrade hubungan:

Di bawah gemerlap bintang, meramu tetumbuhan kesetiaan dan kaldu pengertian. Mengaduknya agar semerbak keindahan mewangi, menjejak dalam keabadian kasih sayang.

2 komentar:

swsn mengatakan...

ya' dan dari masukan2 di fesbuk, teman menyarankan saya u/ mulai merintis jdi penyair.

wuoke! bakal gw kalahin kahlil gibran! bahkan rumi!
hyaah!!

NOOR'S mengatakan...

pusara cinta ? yang mana ya ? he..he