Selasa, 09 Juni 2009

20 Cerpen Indonesia Terbaik 2009

Judul : 20 Cerpen Indonesia Terbaik 2009
Pengarang : 20 penulis
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 1,3 cm
Harga : Rp 50.000,00 (5 Juni 2009)
Website : penakencana.com
Rating (0 sampai 5) : 5

Buku ini merupakan kumpulan cerpen yang menjadi Anugerah Sastra dari komunitas Pena Kencana. Terdiri dari 20 cerpen, yang ditulis oleh beberapa penulis, baik yang telah dikenal maupun belum. Cerpen-cerpen tersebut seperti "Perbatasan" oleh F. Dewi Ria Utami, "Lembah Kematian Ibu" oleh Triyanto Triwikromo, "Sonata" oleh Lan Fang, dan "Kamar Bunuh Diri". oleh Zaim Rofiqi. Sesungguhnya konteks buku ini tidak memiliki tema khusus. Namun, kebanyakan cerpen menyiratkan kematian, dendam, dan relung hidup sebagai tema.

Pada beberapa cerpen, ide cerita meski tidak murni orisinil, akan tetapi dengan kemampuan merangkai kata-kata dan tambahan gagasan di sana-sini menjadikan cerpen-cerpen tersebut tetap menarik untuk dibaca hingga akhir. Seperti dalam cerpen "Apel dan Pisau" oleh Intan Paramaditha yang mirip dengan kisah para wanita pengagum Nabi Yusuf As, yang tanpa sadar melukai tangan masing-masing ketika sedang mengupas apel.

Jika "Apel dan Pisau" memiliki kelebihan dalam tambahan gagasan cerita, lain halnya dengan cerpen berjudul "Hari Ketika Kau Mati" oleh Stefanny Irawan yang menyuguhkan pendeskripsian kondisi psikologis pelaku utama dengan detail dan apik. Dan jika membaca cerpen ini, Anda mungkin akan dibuat kaget (lebih tepatnya terpesona) oleh ending-nya yang tak biasa.

Secara keseluruhan, kelebihan buku ini terdiri atas ide cerita yang menarik, penggunaan bahasa yang apik, kepiawaian merangkai kata-kata oleh penulis serta makna kehidupan yang tersirat di dalamnya. Atas dasar inilah buku kumpulan cerpen ini patut dibaca, terutama saat Anda sedang mengalami kekosongan pikiran (seperti rekomendator saat mulai membaca buku ini). Apalagi ditemani dengan secangkir kopi hangat pada petang.

Dan rekomendator menyarankan jangan membaca buku ini pada pagi hari, terutama beberapa saat setelah bangun tidur. Akan seperti kurang siap untuk mencerna makna tersirat dalam tiap cerpennya. Karena pendalaman siratan makna hendaknya dilakukan jika membaca buku ini.

Tidak ada komentar: