Kamis, 11 Juni 2009

Burning Sea

Judul : Burning Sea

Terjemahan : Beside a Burning Sea

Pengarang : John Shors

Penerbit : Qanita, PT Mizan Pustaka

Tebal : 3 cm

Harga : Rp 77.500,00 (7 Juni 2009)

Rating (0 sampai 5) : 3



Selama Perang Dunia II, Benevolence, sebuah kapal rumah sakit Amerika Serikat, mengarungi Pasifik Selatan dalam misi damai selama. Namun, ulah seorang pengkhianat menyebabkan kapal tersebut diserang oleh armada Jepang. Hanya sembilan orang yang selamat dan mereka berhasil berkumpul dalam sebuah pulau tak berpenghuni. Tanpa saling mengenal satu sama lain, perjuangan bertahan hidup pun dimulai.


Hari-hari yang dilewati bersama dalam pulau menumbuhkan berbagai perasaan satu sama lain. Terdapat Akira, serdadu Jepang yang sedang dalam perawatan, jatuh cinta kepada Annie, sang perawat. Begitu pula sang perawat, pada akhirnya mengalami perasaan yang sama. Isabelle, kakak Annie, merasa kejadian tersebut mendekatkan kembali dirinya kepada sang suami, Joshua, Kapten Benevolence. Perasaan cinta layaknya ayah dan anak pun muncul terhadap Jack, ahli mesin Benevolence, dan Ratu, anak laki-laki yang menyelinap ke dalam kapal untuk mencari sang ayah.


Di sebuah pulau terpencil, di tengah deru perang, di antara pergulatan dunia, perjuangan untuk bertahan dan memahami makna kehidupan pun dimulai. Namun, sesungguhnya, sang pengkhianat masih ada di antara mereka. Mengawasi. Menunggu saat yang tepat membinasakan kawanan demi menikmati hasil pengkhianatannya.


Novel kedua John Shors ini menampilkan detail setting dengan cermat. Namun, pembawaan emosional bagi pembaca yang ingin ditampilkan pada setiap konflik dan kejadian yang terjadi dalam novel sulit didapat karena penggunaan bahasa yang standar di samping ide cerita yang monoton.


Dalam novel kedua ini, John Shors tidak mampu membawa emosional pembaca dengan baik. Berbeda dengan debut novel pertamanya, Taj Mahal, yang sangat menggugah. Terlepas dari keapikan isi, novel ini cukup dapat memberi pemaknaan akan pentingnya kehadiran orang-orang tersayang dalam hidup. Dapat dibaca saat liburan, ditemani oleh seduhan teh hangat dan camilan gurih.

Tidak ada komentar: