Selasa, 16 Juni 2009

KUAT...!!!

Tidak berani
Satu kata yang sedang membelenggu diri saya akhir-akhir ini. Sungguh. Seolah dua kata ini seolah menjadi selimut pada hari-hari saya dengan kehidupan sebagai malamnya. Tidak berani dalam hal apa? Banyak sekali. Sampai-sampai saya merasa kenapa diri ini lemah.
Dari hal kecil saja. Entah itu tidak berani jogging karena waspada terhadap anjing di sekitar rumah, mengutarakan pendapat, meng-iya-kan ajakan, bahkan mengakui perasaan. Yang terakhir disebutkan itu yang saya rasa paling menjatuhkan kekuatan diri bagi saya.

Melankolis
Saya sadar bahwa ketidakberanian dalam mengakui perasaan menyebabkan saya terjebak dalam melankolia. Dan yang seperti ini tidak boleh dibiarkan terus-menerus. Tidak boleh merelungi diri saya terus. Mau sampai kapan? Itulah dia masalahnya. Bahkan membendung suasana melankolis pun saya tidak bisa untuk saat ini. Padahal tidak ada alasan kuat untuk tidak berusaha menghapus suasana melankolis dalam pikiran dan perasaan ini.
Oh iya, di sini saya menggunakan kata suasana melankolis, bukan sikap. Menurut saya sih berbeda karena sikap dilanjutkan dengan perbuatan. Dalam kasus saya, tidak.

Kesal
Ketidakmampuan ini membuat saya merasa lemah. Lemah akan diri sensdiri. Dan kesal. Satu kata. Kesal. Terhadap diri sendiri yang membiarkan pikiran saya melayang-layang terus dalam ke-melankolis-an. Jujur saja, melankolis ini gara-gara seseorang. Ya. siapa lagi kalau bukan laki-laki. Saya masih normal kok.

Tekad
Langsung saja, mulai saat ini. Setelah menuliskan baris-baris dalam paragraf bertajuk tekad ini, saya mendeklarasikan diri untuk menjadi KUAT. Kuat dalam kasus mampu, mau, dan berusaha untuk menyingkirkan suasana melankolis dalam keseharian saya. Sudah cukup semua.

Waktu sungguh tidak berarti untuk dipusingkan oleh melodrama kehidupan. Dan kamu akan menghormati sosok yang muncul dari keberhasilan seseorang menjadi wanita yang kuat.

2 komentar:

Strangeman mengatakan...

hmmm....mengetahui bahwa mbak sausan ini masih normal membuat hatiku lega, mbak.
tapi saya rasa melankolia itu ga jelek juga, cuman ya jangan ampe preoccupied aja sampe2lupa ama yang lain.

swsn mengatakan...

sy g mau trjebak dlm melankolis, maunya dalam melon-kolis. enak, seger, ma'nyuss!