Kamis, 24 September 2009

Tren Baru Anak Indonesia

Sejak heboh-hebohnya klaim Malaysia terhadap batik, pembelaan terhadap originalitas kekayaan budaya Indonesia mencuat di mana-mana. Dan hal ini masih berlanjut sampai sekarang. Gembar gembornya semakin membahana setelah nyata bahwa pihak 'itu' mulai rutin melakukan klaim terhadap kawan-kawan lain budaya Indonesia.

Tidak salah memang jika kesadaran akan kepemilikan budaya ASLI Indonesia baru digembar-gemborkan sekarang, toh banyak yang dahulu sebelum 'itu' mengklaim yang macam-macam, kita, bahkan saya, sebagai warga Indonesia sering lupa dengan keberadaan produk-produk ASLI budaya Indonesia.

Salah satunya adalah batik. Ya. Sepertinya batik merupakan barang klaiman yang efeknya paling heboh, menurut saya. Untunglah respon negatif sana-sini bangsa Indonesia mendapat tanggapan. Dibuktikan dengan adanya PEMATENAN BATIK INDONESIA SEBAGAI WARISAN KEKAYAAN BUDAYA dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada tanggal 2 Oktober 2009 nanti. Maka, diharapkan, bahkan Presiden SBY pun meminta seluruh warga Indonesia mengenakan batik untuk memperingati hal tersebut.

Nah...mari lanjut pada kondisi sebelum 2 Oktober 2009.

Publikasi yang mantap sudah terlaksana perihal penggunaan batik pada tanggal 2 Oktober 2009 nanti. Termasuk di kampus saya. Sebagian besar tahu, mungkin. Langsung 'aja deh. Yang mau saya angkat adalah munculnya batik di kalangan anak muda (remaja, maksudnya) yang baru mencuat akhir2 ini, hitunglah sejak 2/3 bulan yang lalu.

Apa itu?

BATIK MEGA MENDUNG

Mega Mendung? Keren lho namanya. Motifnya juga oke.

Ini dia...
Menurut sejarahnya, di daerah cirebon terdapat pelabuhan yang ramai disinggahi berbagai pendatang dari dalam maupun luar negri. Salah satu pendatang yang cukup berpengaruh adalah pendatang dari Cina yang membawa kepercayaan dan seni dari negerinya.
Dalam Sejarah diterangkan bahwa Sunan Gunung Jati yang mengembangkan ajaran Islam di daerah Cirebon menikah dengan seorang putri Cina Bernama Ong TIe. Istri beliau ini sangat menaruh perhatian pada bidang seni, khususnya keramik. Motif-motif pada keramik yang dibawa dari negeri cina ini akhirnya mempengaruhi motif-motif batik hingga terjadi perpaduan antara kebudayaan Cirebon-Cina.
Salah satu motif yang paling terkenal dari daerah Cirebon adalah batik Mega Mendung atau Awan-awanan. Pada motif ini dapat dilihat baik dalam bentuk maupun warnanya bergaya selera cina.
Motif mega mendung melambangkan pembawa hujan yang di nanti-natikan sebagai pembawa kesuburan, dan pemberi kehidupan. Motif ini didominasi dengan warna biru, mulai biru muda hingga biru tua. Warna biru tua menggambarkan awan gelap yang mengandung air hujan, pemberi penghidupan, sedangkan warna biru muda melambangkan semakin cerahnya kehidupan. (sumber)

Sekarang, Mega Mendung nggak cuma berlatar biru. Semua warna kayaknya ada di toko-toko.

Lalu bagaimana awal perkenalan saya (kayak 'udah kenalan 'aja) sama batik ini? Dari mama, pastinya. Mama saya ternyata 'udah punya beberapa baju Batik Mega Mendung yang dia jahit sendiri (maksudnya beli kain terus dibawa ke tukang jahit). Baru pas lebaran kemarin saya sadar kalau si mama punya. Wow. Ibu-ibu jaman sekarang emang tahu apa yang lagi nge-tren.

Dan tahu nggak?

Bahkan di Plurk pun pada rame minta titipan Batik Mega Mendung dari kawan2nya yang mudik ke Cirebon (saya mudik ke Cirebon lho). Ya pokoknya entah kenapa tren batik motif ini tiba2 mencuat begitu 'aja. Banyak kalangan yang memakainya, mulai dari entertainer sampai anak-anak SD yang dipaksa punya batik oleh orangtuanya. Ya mungkin kejadiannya sama seperti tren2 model baju lain ya, ada satu artis 'aja yang pakai, semua mengikuti.

Gara-gara itu nih saya jadi was-was kalau di kampus ketemu temen yang pake Batik Mega Mendung warna coklat susu tanggal 2 Oktober nanti.

Soalnya saya mau pake batik itu.

Hahaha...

*Jujur nih, saya nggak tahu kalau ternyata batik motif ini lagi nge-tren di antara temen2. Jadi rada nyesel deh kenapa terima tawaran si mama buat beli batik yang-dia-tahu-lagi-nge-tren. Samaan sama orang lain 'aja entar, malu deh. Tau gitu pilih motif lain. Yah...

4 komentar:

atha lakuary mengatakan...

saya suka batik bukan karena lagi trend..

klo pake batik itu jadi ngerasa PD,,
mungkin karena model bajunya yang unik n batiknya itu sendiri..

dulu pas SMA kelas 1,, tahun2006-an ..pas acara OSIS saya pke batik ayah saya kesekolah,,padahal saya cewe n gak tomboy,
tpi keren juga..secara bahannya adem bet..

eh sekarang malah baju batik punya berjuta model n motif..

budayakan budaya indonesia dengan memakainya..

I LOVE INDONESIA

swsn mengatakan...

gara2 klaim batik oleh negara tetangga banyak orang kita yang berbondong2 pake batik, makanya tren batik berbagai jenis pun mencuat padahal dari dulu udah ada, tapi orang2 kurang mengenal, baru sekarang2 ini

makanya sekarang saya bilang jadi tren, salah satunya batik motif ini

tapi lebih baik ngikutin tren daripada ga sama sekali kan?
kalo pake batik dengan alasan ngikutin tren saya yakin nantinya setelah si orang itu sering2 pake batik, dia bakal memahami kalo batik apapun sebenernya enak dilihat (batik apapun, tanpa embel2 lagi nge-tren di belakangnya)
dan pastinya bangga menggunakan produk indonesia sendiri...

Toko Furniture mengatakan...

Thanks Greetings Jepara Furniture Need Info Contact Us. Istana Mebel Jepara....
Furniture Jepara

Anonim mengatakan...

Terimakasih informasinya kak .....
ittelkom-sby.ac.id